Diberdayakan oleh Blogger.

WELCOME TO MY BLOG

Berburu Happy Ending

Akhir yang sempurna. Inilah misi yang diemban skuad Pasukan Ramang saat menghadapi Bintang Medan dalam laga penutup putaran pertama Liga Primer Indonesia (LPI) di Stadion Andi Mattalatta, Jumat, 27 Mei malam.

Ya, PSM ingin menyempurnakan rekornya dengan memetik kemenangan ketujuh beruntun. Sebelumnya, PSM sudah mencetak rekor di LPI, yakni enam kali menang beruntun. Kemenangan keenam diciptakan ketika mengalahkan tuan rumah Solo FC, 4-1, Sabtu, 21 Mei lalu. Jika menang, PSM akan bertengger di peringkat ketiga.

Sebuah rekor yang tentu saja sulit diikuti tim lain. Nah, untuk merealisasikan target tersebut, PSM terus mematangkan strateginya selama tiga hari terakhir. Termasuk dalam sesi uji coba lapangan, Kamis, 16 Mei. Apalagi, kondisi pilar yang sempat cedera berangsur pulih.

Makanya, Pelatih Kepala PSM, Wilhelmus "Wim" Gerardus Rijsbergen, berani menyatakan timnya akan menutup putaran pertama dengan hasil sempurna. "Tim saya sudah siap seratus persen. Semua pemain yang awalnya meragukan seperti Rahmat dan Diva, sudah mulai pulih. Jadi, semuanya bisa dimainkan," ujar Wim.

Dalam latihan terakhir sekaligus sesi uji coba lapangan kemarin, di posisi lini belakang hanya posisi bek kanan yang mengalami perubahan. Wim mencoba menurunkan Hendra Wijaya menemani Goran Subara, Kwon Jun, dan Satrio Syam guna melapisi Deny Marcel.

Lantas di mana Supriyono? Menurut Wim, formasi tersebut bisa saja berubah. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi jika Supriyono tidak datang jelang pertandingan.

Di posisi lini tengah praktis tidak ada perubahan. Oddang yang sempat dikhawatirkan karena menderita sakit mag, sudah dapat dimainkan bersama Richard Knopper, Srecko Mitrovic, dan Fadly M.

Khusus lini depan, Wim yang sempat ingin mencoba formasi striker tunggal urung melakukan. Target menang di kandang tentunya sangat riskan kalau hanya memplot Marwan Sayedeh sebagai striker tunggal.

Makanya, mantan Pelatih Timnas Trinidad Tobago itu "memaksakan" untuk memainkan M Rahmat. "Kondisi Rahmat sudah pulih. Saya sudah berdiskusi dengan dia dan tim medis. Kalaupun masih sulit dimainkan sejak menit awal, saya sudah menyiapkan Aditya Putra Dewa," jelas Wim.

Rahmat mengaku kondisinya sudah mulai membaik. Dia pun siap dimainkan. "Tidak ada masalah. Kaki dan pinggang saya sudah tidak terlalu sakit. Tetapi semuanya saya serahkan kepada pelatih," ujarnya.

Wim mengatakan, Bintang Medan tim yang kuat, meski baru saja kalah 2-3 dari Cendrawasih Papua. Pelatih asal Belanda ini menyatakan Bintang Medan tidak bisa dianggap remeh.

"Kita tetap menargetkan poin penuh. Kami ingin mengakhiri putaran pertama dengan kemenangan supaya happy ending sebelum masuk libur panjang," tandas Wim.

Sedangkan pelatih kepala Bintang Medan, Michael Feichtenbeiner, menyatakan timnya sudah siap menghadapi PSM. Meski satu pilarnya di lini tengah, Gaston Godleaf Salasiwa tidak dapat dimainkan karena kartu merah saat melawan Cendrawasih Papua, menurutnya tidak ada masalah.

Feichtenbeiner mengaku sudah tahu permainan PSM, karena memiliki rekaman pertandingan Pasukan Ramang dan telah dipelajarinya. "Kami akan tetap bermain menyerang. Saya tahu PSM, karena sempat melatih tim tersebut meski hanya sebentar," kata Feichtenbeiner.

Sektetaris Tim Bintang Medan, Heru Prawono, menambahkan bahwa target timnya menang, sehingga mengakhiri putaran pertama dengan happy ending. "Kita punya pemain anak Makassar. Bermain di kampung halaman sendiri, tentunya motivasi mereka berlipat. Mereka ingin menunjukkan bahwa manajemen salah melepasnya," kata Heru.

Menarik dinanti duel kedua tim. Siapakah yang akan mengakhiri laga dengan senyuman? Semuanya baru diketahui dalam laga malam nanti.


(fajar.co.id)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar