Diberdayakan oleh Blogger.

WELCOME TO MY BLOG

Pintar dalam Memilih Rumput untuk Lapangan Futsal

Bagi Anda pemilik bisnis lapangan futsal dan bingung memilih rumput futsal yang baik dan cocok sebaiknya baca kiat berikut ini :
  • Sesuaikan budget Anda dengan pemilihan jenis rumput karena rumput futsal di bagi dua yaitu rumput sintetis dan matras karet / karpet futsal.
  • Gunakan rumput sintetis jika Anda memiliki uang lebih karena rumput sintetis lebih baik dan berkualitas ketimbang karpet futsal.
  • Perawatan untuk rumput sintetis juga lebih mudah dan murah ketimbang karpet futsal.
  • Jika Anda memilih untuk menabung dahulu pilihan yang kedua adalah menggunakan karpet futsal atau matras karet.
  • Kelebihan karpet futsal adalah harga lebih murah.
Perawatan karpet futsal dapat dikatakan dengan lebih mahal ketimbang rumput sintetis

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mengenal lebih dekat M. Rahmat 77


"Berjalanlah walau habis terang, ambil cahaya cinta kuterangi jalanmu," dendang M. Rahmat, menirukan penyanyi idolanya, Ariel Peterpan. Striker muda PSM ini memang menyukai lagu-lagu ciptataan Ariel, terutama yang berjudul Walau Habis Terang tersebut.
"Kata-katanya saya suka. Mengajarkan orang agar tidak mudah putus asa," katanya, saat ditemui di mes pemain PSM di Kompleks IDI, Pettarani, Makassar, Sabtu (28/5) siang.
Ya, kendati gagal menembus seleksi Timnas U-23 proyeksi SEA Games XXVI, M. Rahmat tidak patah arang. Baginya, kalau sudah jodoh, baju dengan lambang Garuda di dada itu kelak pasti melekat di tubuhnya. "Setiap pemain pasti punya mimpi sama: masuk timnas. Ya, mungkin sekarang bukan jodoh saya," tutur tandem Andi Oddang di lini depan skuad Juku Eja ini.
M. Rahmat juga masuk daftar pemain seleksi timnas senior yang ditangani Alfred Riedl dan Wolfgang Pikal, tahun lalu. Tapi, karena PSM main di Liga Primer Indonesia (LPI), kesempatan berkostum Merah Putih itu pun hilang.
Tak pernah masuk sekolah sepakbola (SSB) sebagaimana pemain besar lainnya, bakat M. Rahmat baru benar-benar terasah selama mengikuti audisi My Team yang digagas salah satu televisi swasta nasional pada 2007. My Team ditangani trio pelatih senior Anjas Asmara, Ipong Silalahi, dan Ronny Patinasarani. Dari sana M. Rahmat mengaku mendapatkan banyak tambahan ilmu cara bermain bola yang benar.
M. Rahmat juga menyimpan memori buruk dengan audisi yang akhirnya sukses melahirkan sejumlah pemain profesional itu. Yakni ketika skuad My Team dihajar 7-0 oleh Timnas U-23 dalam laga persahabatan di Gelora Senayan, Jakarta. "Malu sekali kalah sebesar  itu," katanya sambil geleng-geleng kepala. M. Rahmat menduga, hal itu terjadi karena pasukan My Team baru seminggu terbentuk. Waktunya lebih banyak habis untuk proses seleksi.
Masa Kecil dan My Team
Lahir di Desa Bontokadatto, Takalar, Sulawesi  Selatan, 28 Mei 1988, masa kanak-kanak M. Rahmat dihabiskan dengan main bola di lapangan depan rumahnya. Itu dilakukan setiap sore bersama teman-temannya, tanpa sedikitpun bayangan kelak bakal jadi pemain profesional. "Saya nggak pernah masuk SSB seperti yang dilakukan pemain-pemain lainnya. Saya baru masuk klub saat kelas tiga SMA, namanya Bina Asih, di Makassar juga," kisah pria berambut ikal ini.
Tapi, sejak SD hingga SMP, dia sudah rutin mengikuti pertandingan antarsekolah. “Nasib baik” pemilik nomor punggung 77 ini datang pada 2007 lewat audisi My Team. Dari ribuan pemain muda Makassar yang mengikuti seleksi, Rahmat termasuk dalam 10 orang yang terpilih.
Akhirnya, dia pun berangkat ke Jakarta, berkumpul dengan wakil-wakil pemain dari seluruh Indonesia. "Setiap minggu ada yang tereleminasi hingga tinggal 23 orang," ungkapnya.
Seperti halnya M. Rahmat, beberapa pemain eks My Team saat ini memperkuat klub-klub Liga Primer Indonesia (LPI) maupun liga lain. Sebut saja kiper muda Vydelis Clementer Xilvenos (PSM), Absor Fauzi (Persiba), serta Wirya Kumandra (Jakarta FC). "Banyak hal yang saya dapat dari sana. Mulai cara menempa fisik, taktik, meningkatkan skill, sampai soal gizi makanan," beber pengagum Cristiano Ronaldo dan Filippo Inzaghi ini.
Kata M. Rahmat, kekalahan 0-7 dari Timnas U-23 dalam laga persahabatan memberi pelajaran bahwa tim yang kuat tidak mungkin dibentuk dalam waktu singkat. Apalagi cuma seminggu latihan bersama. Di sisi lain, dia mengakui My Team memang kalah kelas dibanding pasukan muda Merah Putih tersebut.
Gabung PSM 
Lepas dari My Team, masih pada 2007, M. Rahmat lolos seleksi tim U-21 PSM yang ditangani Hanafing. "Dia juga yang mempromosikan saya ke tim senior PSM. Kalau nggak salah, saya masuk tim senior Juni 2008, saat PSM ditangani Raja Isa dan Hanafing," kenangnya.
Jujur, bermain dengan nama-nama beken macam Samsul Chaerudin, Hamdi Hamzah, atau striker asal Chili, Christian Charrasco, membuat M. Rahmat canggung. "Mulanya seperti itu, namanya saja pemain baru. Tapi, saya harus segera beradaptasi. Karena sebagai pemain depan, saya jadi harapan seluruh pendukung PSM," ungkap anak pasangan Syamsuddin dan Rahmadia ini.
Uniknya, debut resmi M. Rahmat bersama PSM senior justru terjadi sebelum itu. Tepatnya dalam pertandingan Copa Indonesia 2008, di mana waktu itu dia berduet dengan Julio Lopez. "Status saya masih pemain U-21. Karena dibutuhkan tim, maka untuk sementara saya ditarik ke tim senior," terangnya.
Bangga dan merasa terhormat, itu yang dirasakan M. Rahmat setelah resmi gabung PSM. Karena itu, paling tidak hingga saat ini, M. Rahmat tak pernah punya keinginan sedikitpun untuk pindah klub. Dia ingin memberikan kebanggaan kepada para pendukung tim yang bermarkas di Stadion Andi Mattalatta, Makassar,  itu sebagai balas jasa yang diberikan PSM kepadanya.
"Terus terang, ekonomi keluarga terangkat setelah saya masuk PSM. Apalagi setelah tim ini gabung LPI. Baru lima bulan, saya sudah bisa memperbaiki rumah orangtua," katanya disambung senyum.
Latihan dan Pelatih
Latihan rutin PSM digelar dua kali sehari, masing-masing pukul 08.00-10.00, dan latihan sore 15.30-17-30. Tapi, 30 menit sebelum itu para pemain sudah harus berkumpul di lapangan.
M. Rahmat punya penilaian sendiri terhadap Wilhelmus “Wim” Rijsberger, pria asal Belanda yang menukangi PSM bersama dua asistennya, Liestiadi serta Fabio de Oliviera. "Wim orangnya keras dan sangat disiplin, semua pemain harus serius saat latihan. Tapi setelah itu, dia bisa bercanda dan ketawa-ketawa juga, bisa bikin enjoy pemain," beber M. Rahmat.
Sisi baik Wim lainnya adalah pintar memotivasi pemain untuk terus mengembangkan kemampuan bermain bola dan menjaga perilaku di luar lapangan. Kendala bahasa jelas ada, tapi ada Liestiadi dan Fabio yang bisa menerjemahkan keinginan arahan Wim.
Di luar latihan, Wim meminta agar para pemain selalu menjaga nama baik klub, disiplin dalam istirahat maupun mengatur pola makanan. "Jam 10 malam harus sudah tidur, tapi pelatih tidak menekan. Mereka memberi kebebasan kepada kita, tentu bebas yang bertanggung jawab. Absen atau terlambat latihan juga didenda, kecuali punya alasan kuat," urainya.
Dengan materi pemain dan model latihan seperti itu, M. Rahmat yakin PSM kelak bisa jadi juara LPI. Tanda-tanda itu sebenarnya sudah ada, antara lain rekor menang tujuh kali berturut-turut dalam pertandingan terakhir. Raihan itu menempatkan PSM ke peringkat tiga klasemen paro musim dengan nilai 34. Mereka hanya kalah dari Persebaya 1927 dan Persema.
"Target juara jelas ada. Tapi, itu masih saya simpan di hati. Saya nggak mau gembar-gembor, tapi yakin suatu saat Tuhan pasti ngasih jalan," kata pemain yang telah mencetak delapan gol untuk PSM ini.
Hobi dan Pacar
"Hobi, apa ya? Paling cuma main gitar," jawab M. Rahmat, saat ditanya hobinya selain bermain bola. Lebih spesifik lagi, dia suka menyanyikan lagu-lagu Peterpan.
M. Rahmat tidak suka nonton bioskop atau jalan-jalan ke mal, apalagi kalau hanyak untuk cuci mata. Waktu istirahat latihan biasanya dia habiskan di kamar dengan main gitar atau baca majalah.
Jalan-jalan dengan pacar? "Ha..ha..ha.., enggaklah. Dia nggak pernah nuntut macam-macam, karena tahu betul bagaimana profesi pemain bola itu seperti apa. Saya harus banyak istirahat setelah latihan," kata striker yang mencetak gol pertama ke gawang Aceh United di Makassar, 30 Januari silam ini.
Meski mengaku sudah cocok, tapi M. Rahmat belum punya rencana meresmikan hubungannya dengan sang pacar. "Kami masih sama-sama muda. Masih banyak yang harus dikejar," katanya, memberi alasan.

(ligaprimier.co.id)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Hattrick Marwan Sayedeh Bawa PSM meraih happy ending d akhir putaran pertama lpi

PSM sukses mengunci peringkat tiga klasemen Liga Primer Indonesia (LPI) setelah dalam pertandingan di Stadion Andi Matalatta, Makassar, Jumat (27/5) malam, mengalahkan Bintang Medan 4-1. Tiga gol PSM dilesakkan Marwan Sayedeh pada menit 8, 32, dan 58, serta satu gol Satrio Syam pada menit ke-75. Sedangkan gol semata wayang Bintang Medan dicetak striker asal Korea Selatanl, Ahn Hyo Yoen lima menit sebelum pertandingan berakhir.
Dan, ini merupakan rekor kemenangan tujuh kali berturut-turut klub asal Makassar itu. Hingga paro musim kompetisi LPI berakhir, PSM mengumpulkan 34 poin dan berada di bawah Persebaya 1927 serta Persema yang sama-sama mengemas poin 40.
Selain itu, laga melawan Bintang Medan tersebut juga menandai sukses Marwan Sayedeh menembus posisi dua daftar topskor dengan 10 gol. Pemain asal Syria itu kini sejajar dengan Emanuel de Porras (Jakarta FC), Samsul Arif (Persibo), serta Irfan Bachdim (Persema).
Laga PSM kontra Bintang Medan yang dipimpin wasit Borka Smokvoski (Macedonia) berlangsung sengit sejak menit awal. Skuad Juku Eja – julukan PSM – yang sejak awal mematok target wajib menang langsung menggebrak lewat Andi Oddang dan M. Rahmat.
Gempuran duet striker itu makin berbahaya karena dibantu Marwan Sayedeh dan M. Fadly. Tak heran bila pada menit kedelapan gawang Bintang Medan yang dijaga Decky A. Cahyadi langsung jebol.
Marwan Sayedeh mencetak gol pertamanya dengan tendangan salto, meneruskan umpan M. Fadly dari sisi kiri pertahanan Bintang Medan. Setelah itu kedua tim silih berganti melakukan serangan lewat permainan cepat dan terbuka. Marwan mencetak gol keduanya dengan sundulan kepala pada menit ke-32. Bola sebelumnya disundul M. Rahmat ke mulut gawang, dan Marwan meneruskannya lewat sundulan pula.
Tak puas dengan dua gol, Marwan Sayedeh kembali menjebol gawang tim tamu pada menit ke-58. Kali ini dia melanjutkan umpan Srecko Mitrovic. Gol keempat PSM terjadi pada menit ke-75, didahului kemelut di depan mulut gawang Bintang Medan. Bola yang berkali-kali bergerak liar itu akhirnya disambar Satrio Syam, dan membuat PSM unggul 4-0. Sedangkan tim tamu baru bisa mencetak gol pada menit ke-85 lewat Ahn Hyo Yoen.
"Malam ini kami pantas berterima kasih kepada Deny Marsel. Dia main bagus sehingga gawang PSM hanya satu kali kebobolan," kata Wilhelmus Wim Rijsberger usai pertandingan. Namun, pelatih PSM asal Belanda itu juga menyesalkan terjadinya gol tunggal ke gawang timnya pada menit-menit akhir. "Itu kebiasaan para pemain kami, selalu kehilangan konsentrasi pada menit-menit akhir," kata Wim.
Sementara Michael Feichtenbeiner mengakui timnya memang kalah kelas dengan tuan rumah. Karena itu, dia tak ragu memberikan ucapan selamat kepada pelatih dan para pemain PSM. "Selamat, mereka telah meraih hasil bagus hingga paro kompetisi berakhir," tutur pelatih Bintang Medan itu. Menurut pelatih asal Jerman ini, PSM dan Bintang Medan sama-sama main bagus. Timnya yang mengandalkan Cosmin Vansea serta Ahn Hyo Yoen di lini depan, juga banyak menciptakan peluang.
"Bedanya, PSM berhasil mengubah peluang itu menjadi gol, sedangkan kami tidak. Pertandingan malam ini banyak memberi pelajaran berharga pada pemain kami. Mereka masih muda-muda dan punya masa depan bagus. Mudah-mudahan LPI terus berlanjut," harap Michael Feichtenbeiner, yang tak lupa mengucapkan terima kasih kepada warga Makassar yang menerima rombongan Bintang Medan dengan baik.

(.ligaprimer.co.id)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Berburu Happy Ending

Akhir yang sempurna. Inilah misi yang diemban skuad Pasukan Ramang saat menghadapi Bintang Medan dalam laga penutup putaran pertama Liga Primer Indonesia (LPI) di Stadion Andi Mattalatta, Jumat, 27 Mei malam.

Ya, PSM ingin menyempurnakan rekornya dengan memetik kemenangan ketujuh beruntun. Sebelumnya, PSM sudah mencetak rekor di LPI, yakni enam kali menang beruntun. Kemenangan keenam diciptakan ketika mengalahkan tuan rumah Solo FC, 4-1, Sabtu, 21 Mei lalu. Jika menang, PSM akan bertengger di peringkat ketiga.

Sebuah rekor yang tentu saja sulit diikuti tim lain. Nah, untuk merealisasikan target tersebut, PSM terus mematangkan strateginya selama tiga hari terakhir. Termasuk dalam sesi uji coba lapangan, Kamis, 16 Mei. Apalagi, kondisi pilar yang sempat cedera berangsur pulih.

Makanya, Pelatih Kepala PSM, Wilhelmus "Wim" Gerardus Rijsbergen, berani menyatakan timnya akan menutup putaran pertama dengan hasil sempurna. "Tim saya sudah siap seratus persen. Semua pemain yang awalnya meragukan seperti Rahmat dan Diva, sudah mulai pulih. Jadi, semuanya bisa dimainkan," ujar Wim.

Dalam latihan terakhir sekaligus sesi uji coba lapangan kemarin, di posisi lini belakang hanya posisi bek kanan yang mengalami perubahan. Wim mencoba menurunkan Hendra Wijaya menemani Goran Subara, Kwon Jun, dan Satrio Syam guna melapisi Deny Marcel.

Lantas di mana Supriyono? Menurut Wim, formasi tersebut bisa saja berubah. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi jika Supriyono tidak datang jelang pertandingan.

Di posisi lini tengah praktis tidak ada perubahan. Oddang yang sempat dikhawatirkan karena menderita sakit mag, sudah dapat dimainkan bersama Richard Knopper, Srecko Mitrovic, dan Fadly M.

Khusus lini depan, Wim yang sempat ingin mencoba formasi striker tunggal urung melakukan. Target menang di kandang tentunya sangat riskan kalau hanya memplot Marwan Sayedeh sebagai striker tunggal.

Makanya, mantan Pelatih Timnas Trinidad Tobago itu "memaksakan" untuk memainkan M Rahmat. "Kondisi Rahmat sudah pulih. Saya sudah berdiskusi dengan dia dan tim medis. Kalaupun masih sulit dimainkan sejak menit awal, saya sudah menyiapkan Aditya Putra Dewa," jelas Wim.

Rahmat mengaku kondisinya sudah mulai membaik. Dia pun siap dimainkan. "Tidak ada masalah. Kaki dan pinggang saya sudah tidak terlalu sakit. Tetapi semuanya saya serahkan kepada pelatih," ujarnya.

Wim mengatakan, Bintang Medan tim yang kuat, meski baru saja kalah 2-3 dari Cendrawasih Papua. Pelatih asal Belanda ini menyatakan Bintang Medan tidak bisa dianggap remeh.

"Kita tetap menargetkan poin penuh. Kami ingin mengakhiri putaran pertama dengan kemenangan supaya happy ending sebelum masuk libur panjang," tandas Wim.

Sedangkan pelatih kepala Bintang Medan, Michael Feichtenbeiner, menyatakan timnya sudah siap menghadapi PSM. Meski satu pilarnya di lini tengah, Gaston Godleaf Salasiwa tidak dapat dimainkan karena kartu merah saat melawan Cendrawasih Papua, menurutnya tidak ada masalah.

Feichtenbeiner mengaku sudah tahu permainan PSM, karena memiliki rekaman pertandingan Pasukan Ramang dan telah dipelajarinya. "Kami akan tetap bermain menyerang. Saya tahu PSM, karena sempat melatih tim tersebut meski hanya sebentar," kata Feichtenbeiner.

Sektetaris Tim Bintang Medan, Heru Prawono, menambahkan bahwa target timnya menang, sehingga mengakhiri putaran pertama dengan happy ending. "Kita punya pemain anak Makassar. Bermain di kampung halaman sendiri, tentunya motivasi mereka berlipat. Mereka ingin menunjukkan bahwa manajemen salah melepasnya," kata Heru.

Menarik dinanti duel kedua tim. Siapakah yang akan mengakhiri laga dengan senyuman? Semuanya baru diketahui dalam laga malam nanti.


(fajar.co.id)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Bidik Posisi Tiga, PSM Wajib Menang Lawan Bintang Medan di laga akhir putaran pertama LPI besok

PSM Makassar mematok target wajib menang melawan Bintang Medan dalam laga terakhir paro musim Liga Primer Indonesia (LPI) di Stadion Andi Matalatta, Makassar, Jumat (27/5) malam. Pasalnya, klub berjuluk Juku Eja itu ingin finish di peringkat tiga, di bawah Persebaya 1927 dan Persema.
"Semula target awal manajemen adalah menembus lima besar. Tapi, karena sekarang ada peluang, maka manajemen merevisi target agar kita bisa masuk tiga besar," kata Liestiadi Sinaga, asisten pelatih PSM, Kamis (26/5).
Satu-satunya jalan untuk mewujudkan asa itu adalah dengan menundukkan Bintang Medan. Di atas kertas, PSM tidak akan menemui kesulitan. Maklum, calon lawannya berada di peringkat 12, sedangkan tuan rumah berada di posisi empat. "Kita juga ingin membuat rekor tujuh kali menang berturut-turut. Anak-anak sebelumnya kan sudah enam kali menang," tambah pemegang Lisensi A (AFC) ini.
Liestiadi mengakui, PSM membuat start buruk setelah memutuskan bergabung dengan LPI. Itu terjadi karena klub berada pada masa peralihan dari anggota liga lain menjadi LPI, serta melakukan pergantian pelatih dan pemain. "Itu yang membuat prestasi kami di awal-awal kompetisi agak tersendat. Tapi itu masa lalu, sekarang anak-anak dalam kondisi membara dan siap mengalahkan Bintang Medan," tegas Liestiadi.
Dua pemain bakal absen dalam pertandingan nanti, yaitu Divas Tarkas dan Kahar. Tapi, itu tidak akan terlalu berpengaruh terhadap kekuatan tuan rumah.
Liestiadi mengaku sudah mempelajari kekuatan dan kelemahan Bintang Medan lewat rekaman video. Kata dia, tim yang dilatih Michael Feichtenbeiner itu suka memainkan bola-bola lambung langsung ke daerah pertahanan lawan. Sasaran umpan itu adalah Cosmin Vansea, tukang gedor Bintang Medan yang telah mencetak sembilan gol. "Saya dengar, playmaker mereka, Gaston Godleaf Salasiwa, tidak bisa main. Itu berita bagus buat kami," urai mantan asisten pelatih Arema ini.
PSM telah menyiapkan strategi untuk meredam permainan pola 4-5-1 yang biasa diterapkan Bintang Medan. M. Rahmat, Andi Oddang Mustamu, dan Marwan Sayedeh akan dipasang sejak menit awal untuk mengobrak-abrik pertahanan lawan. "Suporter PSM ingin timnya sejajar dengan Persebaya 1927 dan Persema. Sekaranglah saatnya untuk mewujudkan harapan mereka," ungkap Liestiadi.
Di lain pihak, Bintang Medan siang kemarin sudah menjajal rumput Stadion Andi Matalatta. Pelatih mereka, Michael Feichtenbeiner, mengaku timnya dalam posisi siap tempur.
Kondisinya berbeda ketika timnya dikalahkan Cendrawasih Papua pekan lalu. Kala itu Bintang Medan hanya bisa memainkan satu pemainn asingnya. "Sekarang kami sudah sangat siap.Yoseph Ostanika yang dipanggil mengikuti seleksi Timnas U-23 juga sudah pulang," ungkap pria asal Jerman itu.
Hanya Gaston Godleaf Salasiwa yang tidak bisa diturunkan. Pemain tengah asal Belanda itu harus absen setelah terkena kartu merah dalam laga sebelumnya. Namun, empat legiun asing Bintang Medan lainnya yakni Cosmin Vansea, Amine Kamoun, Ahn Hyo Yoen, serta Steve Pantelidis, ikut dalam uji coba lapangan.
Bintang Medan kali terakhir meraih kemenangan atas Minang Kabau FC dalam laga di Medan, 30 April lalu. Setelah itu, mereka main imbang 2-2 dengan Bali Devata, dikalahkan Batavia Union 2-1, dan takluk di tangan Cendrawasih Papua  3-2.
"Kami bersyukur, Steve Pantelidis dan Ahn Hyo Yoen telah kembali bergabung dengan tim. Bintang Medan akan semakin kuat," tutur Feichtenbeiner.
Pantelidis atau Ahn akan diplot mengisi posisi yang ditinggalkan Gaston Salasiwa. Tim tamu juga masih mempunyai Gustavo Syafari yang tampil paling konsisten pada pertandingan sebelumnya. Feichtenbeiner mengakui, PSM yang menang enam kali berturut-turut patut diwaspadai.
"Tapi, Bintang Medan tetap punya peluang karena akan termotivasi bertanding dengan tim bagus. Saya juga yakin, pemain kami bisa menguasai lini tengah dan bermain taktis mengamankan areanya," katanya lagi.
Di sisi lain, Feichtenbeiner telah menginstruksikan kepada para pemain belakangnya agar tidak kehilangan konsentrasi seperti pada pertandingan sebelumnya. Sebab, kalau itu terjadi, Andi Oddang dan M. Rahmat akan lebih leluasa menggempur gawang Bintang Medan.
"Kami akui, dari beberapa pertandingan terakhir, gol selalu lahir akibat kesalahan pemain belakang. Itu merupakan pelajaran berharga yang tidak boleh terulang," kata pelatih kelahiran Stuttgart, Jerman,  51 tahun lalu itu.
Dityo Pramono juga berharap timnya meraih kemenangan dalam laga penutup paro musim ini. CEO Bintang Medan optimistis target itu tercapai menyusul bisa tampilnya Pantelidis dan Cosmin Vansea. "PSM kuat, tapi kami akan berusaha mencuri kemenangan. Saya berharap para pemain berjuang maksimal di lapangan," kata Dityo Pramono.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Menuju peringkat 3, PSM Petik Kemenangan Keenam di Solo

Laga akhir paruh musim bagi Solo FC yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, antara Solo FC kontra PSM berlangsung seru. Kemenangan diraih tim tamu, PSM, dengan skor 4-1. Klub berjuluk  Juku Eja, begitu julukan PSM, itu menorehkan rekor baru dengan enam kemenangan berturut-turut.
Gol dicetak oleh Andi Oddang pada menit ke-19’ dan 47’, serta Marwan Sayedeh pada menit ke-41 dan  62’. Sedangkan gol balasan SoloFC dilesakkan oleh Stevan Racic pada menit ke-77.
Pertandingan dipimpin wasit  asal Macedonia, Drage Stankovich, dalam cuaca cerah pada Sabtu (21/5) mulai pukul 15.00 WIB. Pada waktu jeda, panpel pertandingan dari Solo FC melepaskan sekumpulan balon yang menandai akhir paruh musim bagi Solo FC di kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI).
Stadion Manahan sudah menjadi lokasi laga kandang untuk delapan pertandingan sejak pembukaan kompetisi LPI pada 8 Januari 2011. Satu-satunya laga kandang Solo FC yang tak dapat dilaksanakan di Stadion Manahan adalah ketika harus bertanding ke kandang Persebaya 1927 pada 9 Mei 2011. Sayang, Solo FC malah kalah dua gol tanpa balas dari Persebaya 1927.
Dalam laga kandang terakhir paruh musim LPI, permainan Solo FC memang kalah kelas dari tim tamu. Andi Oddang dan kawan-kawan mendominasi penguasaan bola dan serangan ke wilayah pertahanan Laskar Jatayu, sebutan Solo FC. Sedangkan tim tuan rumah hanya mengandalkan serangan balik saja.
Gol pembuka kemenangan PSM dilesakkan oleh penyerang lokal yang sedang membara, Andi Oddang. Ia membobol gawang kiper jangkung asal Australia, Aleks Vterski, pada menit ke-19. Lalu disusul gol kedua oleh Marwan Sayedeh  jelang penghujung babak pertama, tepatnya pada menit ke-41.
Memasuki babak kedua, ternyata permainan PSM makin mengganas. Andi Oddang kembali membobol gawang Aleks Vterski pada menit ke-47. Skor 3-0 untuk PSM.
Laskar Jatayu bukannya tanpa perlawanan. Mereka beberapa kali memiliki peluang emas yang didapat Zarko Lazetic, Ricky Kristendi, dan David Micevski. Namun, gagal berbuah gol. Malah pada menit ke-62, Marwan Sayedeh kembali membobol gawang Aleks Vterski, dengan sebuah tendangan keras yang bersarang di pojok kiri atas gawang. Kedudukan 4-0 untuk tim tamu.
Kerja keras skuad Solo FC akhirnya berbuah gol setelah sebuah sepakan telak dari striker asing Stevan Racic membobol gawang kiper Deni Marcel pada menit ke-77. Kedudukan menjadi  1-4. Dua puluh menit terakhir kedua klub berbeda pulau ini masih saling serang, terutama dari kubu tuan rumah. Namun, serangannya kerapkali kandas di daerah pertahanan lawan.
Wim Rijsberger mengaku terkejut atas kemenangan telak timnya, karena Solo FC tidak menekan PSM sejak awal. ”Kami heran kenapa tim tuan rumah tak menekan kami, padahal mereka bermain di kandang dengan dukungan banyak penonton,” ujar pelatih asal Belanda itu.
Liestadi Sinaga juga mengaku herana kenapa Solo FC tak menekan mereka sejak awal. ”Malah ketika kami sudah unggul telak, para pemain kehilangan fokus dan mulai menganggap remeh. Sehingga terjadilah satu gol balasan PSM,” tambah asisten pelatih PSM yang mantan guru komputer ini.
Sedangkan kubu Solo FC jelas kecewa atas permainan timnya.”Kami mengucapkan selamat pada PSM yang berhasil menang dalam laga ini. Sekaligus kami minta maaf pada Pasoepati selaku pendukung setia, karena kami tak mampu mempersembahkan kemenangan pada laga akhir paruh musim ini,” ujar Toto Supriyanto, Manajer Klub Solo FC.
Lalu Abraham Emildo Wailan Turangan, Direktur operasional Solo FC  yang akrab dipanggil Bram, menambahkan bahwa jika Solo FC mau maju maka proposal pembelian delapan pemain baru untuk musim kedua harus dikabulkan konsorsium LPI. ”Jika tidak, maka materi pemain kami takkan mencapai taraf yang kami inginkan, dan susah untuk berkembang,” tukasnya.
Dengan kekalahan ini, maka Solo FC tetap terpaku pada posisi ke-14 klasemen sementara LPI.  PSM malah makin memuluskan jalan untuk menjadi penghuni tiga besar klasemen hingga akhir paruh musim. Kemenangan keenam berturut-turut ini menaikkan raihan poinnya jadi 31. Maka jika pada laga kandang terakhir dapat unggul atas Minang Kabau FC di Makassar pekan depan, maka raihan poin maksimalnya 34. Jumlah ini akan mengukuhkannya pada peringkat ketiga klasemen LPI, karena tak terkejar lagi oleh para pesaingnya.

(ligaprimier.co.id & psmmakassar.or.id)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Solo FC Jadi Pertaruhan Nasib Pemain PSM

Skuad PSM Makassar dijadwalkan bertolak ke Solo, Jawa Tengah, Kamis (19/5/2011) siang ini, melalui Bandara Juandara Surabaya dan Bandara Adi Sucipto Yogyakarta. Dari Yogya, tim melanjutkan perjalanan ke Solo melalui jalur darat.
  
PSM ke Solo untuk bertanding melawan Solo FC di Stadion Manahan, dalam lanjutan Liga Primer Indonesia (LPI). Ini adalah pertandingan ke-17 PSM di putaran pertama LPI. Seperti biasa, Wim membawa 18 pemain terbaiknya dalam lawatan bergengsi ini.
  
Pertandingan ini menjadi bergengsi karena akan menjadi pembuktian kehebatan Andi Oddang dkk dalam mempertahankan prestasi selalu menang dalam lima pertandingan terakhir.
  
Jika memenangkan pertandingan ini, maka peluang PSM finish di urutan tiga klasemen akhir putaran pertama makin terbuka lebar.
  
Sebab, pertandingan ke-18 atau partai terakhir diputaran pertama melawan Medan Bintang akan dimainkan PSM di Stadion Mattoanging 28 Mei mendatang.
  
Jika berhasil memenangkan dua laga terakhir ini, PSM dipastikan nangkring di urutan ketiga dan nasib seluruh pemain bakal aman di tim kebanggan masyarakat Sulsel ini.

Sebelumnya, manajemen mengancam merombak besar-besaran tim ini jika para pemain tak mampu memenangkan semua pertandingan yang tersisa.
  
"Kita berangkat pukul 13.05 wita menggunakan pesawat Lion Air. Tujuan penerbangan ke Jogja transit di Surabaya. Dari Yogya kita lanjutkan perjalanan ke Solo menggunakan bus," ujar Manager Operation PSM Islah Idrus, kemarin.

(tribun-timur.com)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Menuju 3 Besar


PSM Makassar - Sukses mengalahkan Cendrawasih FC, semakin membuka jalan bagi tim kebanggaan masyarakat Sulawesi-Selatan ini untuk mencapai posisi tiga besar untuk menutup putaran pertama Liga Primer Indonesia. "Target ini realistis", ujar Husain Abdullah Managing Director PSM Makassar.

Meski sempat disalip beberapa saat oleh Persibo Bojonnegoro di posisi empat, Sabtu 14 Mei 2011 namun atas kemenangan yang diraih oleh PSM atas CFC tadi malam, membuat club ini langsung nangkring di posisi 3 klasemen sementara LPI, dengan nilai 28 dari 16 kali bertanding, 8 kali menang. Web Site LPI sudah menempatkan PSM di posisi ketiga, sementara striker R77, M.Rahmat juga sudah terlihat bersaing dengan striker top yang berlaga di LPI dengan torehan 8 gol. "Terima kasih untuk semua...team ini sudah melewati masa krusial dan kami ditempa oleh jiwa ksatria" kata M.Rahmat, striker PSM yang terkenal ganas jika sudah berada di dalam kotak pinalti.

Laga pekan depan, PSM akan bertandang ke kota Solo untuk menantang club kebangaan masyarakat tersebut, Solo FC. Misi utama para pemain PSM adalah memenangkan pertandingan tersebut dan melanjutkan tradisi kemenangan lima kali berturut-turut. Jika PSM berhasil mengalahkan Solo FC maka posisi ketiga mengakhiri putaran pertama LPI semakin terbuka. "Kami tidak terbebani dengan target managemen tetapi memang PSM harus menang dan selayaknya berada di posisi terbaik LPI. Tetapi kita juga tidak boleh meremehkan tim lain, karena mereka juga ingin menang dan mengejar posisi tersebut", kata coach PSM, meneer Wim.

(psmmakassar.or.id)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS